2018, Tahun yang sangat tidak bisa lupakan, pada tahun itu untuk pertama kalinya saya menginjakan kaki di Gunung Semeru, Gunung yang menjadi salah satu impian saya dan salah seorang sahabat. Kami dari SMK memang menargetkan untuk menggapai gunung tersebut.
Semeru sendiri merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Lumajang dan Malang. Lebih tepatnya berada pada
08°06′28″S 112°55′19″E / 8.10778°S 112.92194°E
Sebenarnya waktu cukup kaget saat diajak untuk mendaki gunung tersebut. Meskipun itu bukan gunung pertama, namun saya waktu itu sudah lumayan lama tidak mendaki gunung, dengan berbekal ilmu yang saya dapat selama berada di mapala, saya beranikan diri untuk menggapai atap pulau jawa. Kami dari malang berangakat ber-tujuh. Yang secara kebetulan rombongan kami bertambah menjadi 14 orang karena bertemu teman yang secara kebetulan juga akan mendaki ke Semeru. Perjalanan kami juga berjalan lancar mulai dari naik dan turun. Namun sejak saat itu sampai saat ini, ada satu pertanyaan yang terus menghantui.
Eksistensi Manusia, Ditengah luasnya alam semesta
Yup, diatas adalah pertanyaan yang sampai saat ini terus terpikirkan, pertanyaan tersebut muncul ketika secara saya tidak sengaja melihat hamparan bintang-bintang dan Milky Way yang selama ini hanya saya lihat Internet, saat itu terpampang jelas didepan mata. Betapa saya merasa sangat kecil diantara hamparan luas alam semesta, Manusia dengan segala keterbatasan, berusaha untuk menggapai alam semesta. berabad-abad manusia berusaha untuk mempelajari alam semesta ini, Namun hingga saat ini kita hanya mempelajari secuil dari kesulurahan misteri alam semesta ini. Perasaan yang saya rasa saat itu adalah, kalau manusia hanya mikro organisme ditengah jutaan planet. Banyak manusia merasa besar dengan segala kekuasaan, yang nyatanya hanya sebuah debu. Kenapa kita begitu beruntung diciptakan sebagai makhluk yang berakal, sedangkan kita hanya debu, Apakah kita hanya sendiri di semesta yang amat sangat luas ini ?